Monday 9 March 2009

My Bloody Valentine

Matikan lampu ruang ini. Renungkanlah masa cinta itu tidak membahagiakan. Dengarkanlah My Bloody Valentine. Bayangan bias akan kepedihan yang mendalam kembali muncul diiringi oleh sayatan distorsi, pitch bending, dan digital reverb yang dihasilkan gitar berbaur efek-efek. Berapa lagu yang loe butuhin untuk menghidupkan kembali masa suram itu? Semua track yang terkandung di album Isn"t Anything dan Loveless lebih dari cukup buat loe tenggelam dalam imajinasi kelam.

Mereka adalah Kevin Shields (gitar / vokal) dan Colm Ó Cíosóig (drum), orang yang paling bertanggungjawab atas kelangsungannya My Bloody Valentine, dan Bilinda Butcher (gitar / vokal) dan Debbie Googe (bass), yang datang belakangan setelah posisi Bilinda diisi oleh Dave Conway.

Secara resmi, My Bloody Valentine berdiri sejak 1984. Sebelumnya, duo Kevin dan Colm sudah hilir mudik di gigs lokal (Dublin, Irlandia). Sebagai pemuda yang haus akan kreatifitas dan mimpi-mimpi, membawa mereka untuk gabung disebuah lokal punkrock band, The Complex, tahun 1970-an. Perguliran waktu membawa mereka kepada sebuah idealisme anyar untuk bisa tetap eksis di dunia musik. Perekrutan Dave Conway sebagai vokalis mereka, 1983, membentuk band baru bernama Burning Peacocks, sebelum mereka settled di My Bloody Valentine.

Bersama band tersebut, yang akhirnya memasukkan nama baru, Tina, pacar dari Dave, sebagai keyboardist, mereka menadapatkan kontrak untuk manggung di Belanda. Di sana mereka sempat menetap selama tiga bulan. Setelahnya baru mereka kembali ke Berlin, dan menelurkan sebuah mini-LP bertitel, This Is Your Bloody Valentine untuk Tycoon Record. Tapi album tersebut rupanya tersendat secara penjualan, dan membawa mereka kembali ke Belanda, sebelum benar-benar menetap di London, untuk My Bloody Valentine.

Hilir mudik mereka di Eropa membuat tiap personil kehilangan kontak. Colm dan Kevin mencoba memugar kembali band mereka, dengan mencari bassist tetap melalui sebuah audisi. Tina merasa kurang cocok dengan mereka, sehingga memutuskan untuk mengundurkan diri dari band. Pencarian mereka merujuk pada sebuah nomor telepon Debbie Googe untuk dihubungi. Audisi dimulai, mereka terkesan, dan masuklah nama Debbie sebagai bassist mereka.

Keputusan tersebut membuat Debbie benar-benar memutuskan untuk serius terjun ke dunia musik, dengan resign-nya dia dari kerjaan tetapnya. EP bertajuk Geek!, yang terbit Desember 1985, membuat mereka dapat merasakan beberapa gig di London. Tapi sayangnya label kurang berhasil dalam melakukan penjualan, sehingga memberikan dampak yang tidak sesuai dengan harapan band. Progres yang lambat tersebut membuat Shield sedikit frustasi dan memutuskan untuk kembali ke New York, tempat keluarganya tinggal.

Biar bagaimanapun, Joe Foster, Kalaedoscope Records, mencoba membujuk mereka untuk bisa rekaman kembali dengan label yang dimilikinya. Hasilnya, sebuah EP dengan mengatasnamakan My Bloody Valentine, bentuk baru idealisme mereka, rilis awal 1986. MBV mulai merangkak kembali menghiasi gig-gig lokal, yang merambah hingga diluar kota London.Waktu pun semakin membesarkan nama MBV. Februari 1987, mereka tidak tahan untuk tidak mengeluarkan EP berjudul Sunny Sundae Smile, lewat label Lazy Record. Ditengah-tengah show sana-sini itulah, Dave Conway mengundurkan diri dari pondasi MBV untuk menjadi penulis, karena merasa band kurang potensial.

Kekosongan vokalis tersebut membuat MBV mendapatkan rekomendasi dari para kerabatnya, yaitu Bilinda Butcher. "Suaranya oke, dan dia bisa menyanyikan salah satu lagu kita dengan suara yang bagus, tinggal kami harus memperlihatkan bagaimana caranya main gitar," kata Shields.

1988 adalah tahun kejayaan MBV. Suara multi-layered gitar mereka menjadi influence yang besar untuk band-band anyar, dan media sepakat menyatakan bahwa genre yang paling tepat untuk melukiskan MBV adalah shoegaze. Pada tahun ini juga album macam Isn"t Anything dan EP Feed Me with Your Kiss lahir. Masa kejayaan itu terus berlanjut. Post new wave sedang kedatangan penduduk baru bernama noise pop, dimana akhir 80-an dan awal 90-an dunia musik dilanda oleh genre noir berupa shoegazing, post punk, noise, dan juga alternative rock. Tahun 1991 adalah album pionir My Bloody Valentine, Loveless terealisasi, walaupun sempat ada rumor yang harus dibantah oleh Shield, kalau biaya produksi album tersebut membuat Creation Records nyaris bangkrut.

Fans telah terkumpul, semua orang menantikan hadirnya My Bloody Valentine di kota masing-masing. Tak sempat merampung album penuh, mereka tetap menyalurkan kreativitasnya melalui album keroyokan seperti, album tribute: Tribute to Wire, cover theme song James Bond, Bilinda yang disibukkan oleh kontribusinya di Collapsed Lungs, hingga kolaborasi Shield dengan Yo La Tengo, Primal Scream dan juga Dinosaur Jr di tahun 1996.

Sepuluh tahun lebih berlalu, absennya My Bloody Valentine di panggung-panggung musik akbar maupun lokal, terjawab. Mereka mengklaim bahwa pengerjaan album yang dimulai sejak tahun 1996 itu telah rampung 3/4nya. Setelah tertidur lama, mulai tahun 2008 hingga waktu yang tak ditentukan, "Cupid Some", "Soon", "What You Want", "Wheen You Sleep" dan lainnya bisa disimak kembali secara live oleh My Bloody Valentine yang sudah menjelang rentan. "100% kami sedang membuat album lain My Bloody Valentine, kecuali mati atau apalah," kata Shield buat loe yang masih nungguin mereka buat sesuatu yang baru.


Diskografi:
Isn"t Anything

Loveless
Glider
Feed Me With Yur Kiss
You Made Me Realise
Tremolo

No comments:

Post a Comment